Editorial Cartoon

Editorial Cartoon

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat
Kantor Bupati Karawang

Sunday, September 25, 2011

PT. Bata Kuo Shin Ramah Lingkungan


Bata Merah Produksi PT. BKS yang Ramah Lingkungan
The Karawang Post.Com - PT Bata Kuo Shin (BKS) merupakan pabrik batu bata merah yang berada di Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, merupakan salah satu pabrik batu bata merah terbesar yang menyuplai  kebutuhan untuk wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. 

Kepala Personalia, PT. BKS mengatakan, perusahaan yang berdiri pada tahun 2000 ini merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA), dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan batu bata merah yang skalanya cukup besar. 

”Dalam satu hari kami mampu memproduksi sekitar ratusan ribu batu bata per hari,” ucapnya. Bahkan untuk menjaga jumlah produksi, lanjut Tri Pujiatmoko, dalam proses produksi mempergunakan peralatan modern dari proses awal hingga akhir. Sehingga dari segi kualitas terjamin dan mampu bersaing di pasaran. ”Sejak berdiri hingga saat ini produksi kita terus mengalami peningkatan dan tentunya merupakan hal positif bagi perusahaan,” ujarnya.

Tri menegaskan, selain terus menggenjot peningkatan produksi bata merah, perusahaan juga memiliki komitmen terhadap lingkungan, pendidikan dan sosial kemasyarakatan terhadap warga yang berada di sekitar perusahaan. Dia menyebutkan, dari jumlah 600 pegawai keseluruhan,  90 persen diantaranya berasal pekerja lokal. ”Kami memiliki komitmen untuk menciptakan susasana kondusif antara perusahaan dengan masyarakat setempat,” jelasnya.

Dalam hal ini, kata Tri, sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan ke masyarakat (CSR), pihak perusahaan turut berpartisipasi dalam pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Taman Mekar sebesar Rp.500 juta, disamping pemberian dana CSR yang disalurkan ke 392 kepala keluarga (KK) yang dilakukan setiap triwulan. ”Untuk masalah lingkungan, perusahaan juga melakukan penghijauan dengan menanam pohon-pohon di sekitar lingkungan pabrik yang luas areal seluruhnya mencapai 76 hektar,” bebernya.

Untuk menjamin keberlangsungan perusahaan, Lawyer PT.Bata Kuo Shin, Eny Maryana mengungkapkan  PT.BKS telah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup bernomor 145 Tahun 2011, Tentang pemanfaatan bahan berbahaya dan beracun (B3). Disamping itu, perusahaan juga telah mengantongi Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan oleh BPLHD Jawa Barat.

Eny menolak terhadap tudingan yang ditujukan ke perusahannya yang telah melakukan pencemaran lingkungan. Jika memang perusahaan melakukan pelanggaran, maka izin dari Kementerian Lingkungan Hidup tidak akan diperpanjang hingga lima tahun ke depan. ”Dengan adanya izin tersebut membuktikan bahwa PT.BKS clean. Bersih,” ujar Eny.

Tudingan yang tidak berdasar tersebut tentunya sangat merugikan perusahaan, apalagi tudingan itu tanpa didukung oleh bukti-bukti yang akurat, “wartawan yang mau menulis tentang PT. BKS sebaiknya turun ke lapangan, biar mereka mengetahui fakta yang sebenarnya bahwa perusahaan kami ramah lingkungan,” tegasnya.

Dia mencontohkan, cerobong asap perusahaan saat ini tingginya mencapai 90 meter dan itu telah melebihi ketentuan yang berlaku minimal 60 meter. Selain itu, adanya tudingan pembuangan limbah cair  ke sungai juga merupakan isapan jempol belaka. Pasalnya, PT. BKS hanya memanfaatkan limbah batubara sebagai campuran untuk membuat batu bata. ”Proses pembakaran batu bata yang mencapai  panas diatas 1000 Celcius, tentunya dapat menetralisir semua zat kimia berbahaya,” tuturnya.

Bahkan Abdullah, warga Kp Citaman RT01/02, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, telah mengklarifikasi adanya 60 persen warga yang menderita penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) tidak benar. Pasalnya, data yang digunakan merupakan data sebelum perusahaan PT.BKS berdiri.

Disisi lain antara perbatasan Desa Taman Mekar dengan Desa Tamansari juga terdapat banyak perusahaan lainnya. ”Lagi pula mereka yang terkena ISPA tesebut warga yang berasal dari desa tetangga, yakni Desa Tamansari yang nota bene lokasinya jauh dari pabrik PT.BKS,” tandas Eny. (Tim)