Editorial Cartoon

Editorial Cartoon

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat
Kantor Bupati Karawang

Saturday, November 8, 2025

Renungan Makna Pahlawan di Hari Pahlawan 2025


Karawang Post –
Pada tanggal 10 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebuah momen untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. 

Melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959, pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Penetapan ini dimaksudkan untuk mengingatkan generasi penerus akan besarnya arti perjuangan dan pengorbanan dalam meraih kemerdekaan. 

Pengamat sosial politk Heigel mengatakan, sekarang peringatan ini tidak hanya merujuk pada pahlawan di masa lalu saja, tetapi juga mengundang kita untuk merenungkan makna kepahlawanan di masa kini. 

Menurut Heigel, pahlawan di zaman kolonial adalah mereka yang berani mengangkat senjata, mengorbankan jiwa dan raga untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan. 

"Nama-nama besar seperti Bung Tomo, Jenderal Soedirman, Pangeran Diponegoro, Soekarno – Hatta, Kartini, Tjoet Nyak Dhien menjadi simbol keberanian dan semangat juang yang tak pernah padam. 

Mereka adalah sosok-sosok yang dengan gagah berani menghadapi kekuatan kolonial, menginspirasi rakyat untuk bersatu dan meraih kemerdekaan. 

Semangat patriotisme dan rela berkorban menjadi ciri utama kepahlawanan mereka, meninggalkan warisan berharga bagi generasi penerus bangsa. 


Namun, definisi pahlawan tidak berhenti pada medan perang saja. Di era modern ini, kita mengenal "pahlawan tanpa tanda jasa" yang bekerja dalam senyap, mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan bangsa tanpa mengharapkan penghargaan. 

Para guru yang tak kenal lelah mencerdaskan anak bangsa, tenaga medis yang berjuang di garda depan menjaga kesehatan masyarakat, serta pekerja sosial yang membantu sesama adalah contoh nyata pahlawan tanpa tanda jasa. 

Pengabdian mereka mungkin tidak dielu-elukan, namun dampaknya sangat besar bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” ucapnya. 

Heigel menambahkan, selain itu, "pahlawan devisa" juga memainkan peran krusial. Mereka adalah para pekerja migran yang rela meninggalkan keluarga dan tanah air demi mencari nafkah di negeri orang. 

Devisa yang mereka kirimkan kembali ke Indonesia menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional, membantu menggerakkan roda pembangunan. 

Pengorbanan dan kerja keras mereka merupakan bentuk kepahlawanan yang patut diapresiasi, menunjukkan cinta tanah air melalui kontribusi ekonomi. 

Baik pahlawan zaman kolonial, pahlawan tanpa tanda jasa, maupun pahlawan devisa, semuanya memiliki benang merah yang sama: pengorbanan dan dedikasi untuk kebaikan yang lebih besar. 

Hari Pahlawan hari ini mengajarkan kita bahwa kepahlawanan bisa hadir dalam berbagai bentuk, tidak terbatas pada peperangan fisik semata. Ia adalah tentang keberanian untuk berbuat baik, semangat untuk berjuang demi keadilan, dan komitmen untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi bangsa dan negara. 

Selamat Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025, Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Para Pahlawannya,” tutupnya. (***TIM)