Karawang Post- Jembatan Walahar yang menghubungkan wilayah Klari-Ciampel ini diresmikan langsung oleh Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin didampingi Bupati Karawang, Aep Syaepuloh dan jajaran muspida.
“Alhamdulillah, pagi ini kita bisa meresmikan Jembatan Walahar. Semoga
kita bisa sama-sama menjaga jembatan ini, dan kita harapkan jembatan ini bisa
menjadi ikon baru di Karawang,” katanya.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin yang didampingi Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh saat meresmikan jembatan Walahar yang pembangunannya telah rampung sesuai target di akhir tahun 2024, Rabu 27 Desember 2023.
Menurut Bey, Pemprov Jabar masih memiliki pekerjaan rumah di Karawang yang belum tuntas, seperti kelanjutan gedung IGD RSUD Karawang maupun yang lainnya.
“Infrastruktur lain masih dalam pembahasan. Semoga bisa terealisasi secepatnya. Dan ini untuk Karawang lebih maju,” katanya.
“Jembatan
Walahar yang baru saja diresmikan ini merupakan bukti kehadiran pemerintah
dalam melayani dan memberikan kemudahan bagi akses masyarakat,” ujar Pj
Gubernur Jabar tersebut.
Pembangunan
jembatan ini
merupakan bentuk komitmen Pemda Provinsi Jabar dalam meningkatkan konektivitas
wilayah, aksesibilitas masyarakat, juga berpotensi menjadi penunjang peningkatan
ekonomi masyarakat sekitarnya.
Warga menyambut gembira dan
antusias atas rampungnya pembangunan jembatan Walahar yang dapat mempermudah
akses masyarakat yang beraktifitas sebagai pedagang, karyawan maupun aktifitas
lainnya.
“Masyarakat sangat
mengapresiasi jembatan ini. Tentunya dari sisi ekonomi akan memudahkan bagi
yang berusaha (berniaga), juga menambah cakupan pasar,” tambahnya.
Seperti diketahui, jembatan
Walahar menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Karawang, yakni Ciampel dan
Klari yang menjadi perbatasan dengan Kabupaten Purwakarta. Jembatan Walahar
juga dapat mendukung akses wisata dan Tol Japek Selatan serta mengatasi
kemacetan yang sering terjadi.
Jembatan ini dibangun melalui
skema bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat senilai sekitar Rp.48,7 Miliar.
Sebelumnya, masyarakat
menggunakan Jembatan Pelayanan Bendungan Walahar yang didirikan pada tahun 1925
dengan lebar yang hanya 3 meter.
Bey menginstruksikan Pemda
Kabupaten Karawang untuk menindaklanjuti pembangunan Jembatan Walahar ini
dengan pengembangan jalan sehingga kemacetan dapat terurai.
“Pengembangannya oleh
pemerintah daerah terkait penyempitan jalan akan dilebarkan supaya tidak
terjadi kemacetan,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Karawang, Aep
Syaepuloh mengatakan, pihaknya bersama masyarakat Karawang sangat berterima
kasih kepada Pemprov Jabar yang telah merealisasikan dan menuntaskan
pembangunan Jembatan Walahar.
Pembangunan Jembatan Walahar
ini sempat yang dimulai sejak tahun 2019 ini sempat terhenti karena pandemi
Covid-19.
“Sehingga Alhamdulillah
pak Gubernur ini bisa dilanjutkan pada tahun 2023 dan sekarang bisa digunakan,”
katanya.
Aep menilai keberadaan Jembatan
Walahar sangat penting, dan sangat bermanfaat buat masyarakat Karawang.
Jembatan ini menghubungkan dua Kecamatan, yakni Kecamatan Klari dan
Ciampel.
“Dengan keberadaan jembatan ini, roda perekonomian bisa berjalan,” ucap Bupati
Anggaran pembangunan Jembatan Walahar bersumber dari
Bantuan Keuangan Provinsi kurang lebih sekitar Rp 48,7 Miliar.
Tahap pertama dilakukan pada tahun 2019, dengan anggaran sebesar Rp 16,7 miliar lebih. Kemudian tahap kedua anggaran turun di tahun 2023, sebesar Rp 32 Miliar. (TIM***)