![]() |
Para pendemo membawa spanduk di Kejaksaan Negeri Karawang |
Juru bicara demo Yayan Sofyan, Dudung, Asep Irawan, Soleh dan Parno, yang berorasi di atas pagar tembok depan kantor Kejaksaan Negeri Karawang, mengungkapkan, PR Kejaksaan dari pendemo yang menggelar demo, Senin (19/9) sekitar desakan penuntasan penanganan dugaan korupsi di kantor PDAM, Dinas Satpol.PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, RSUD dan Dinas Pertanian Karawang. "Kami tidak menghendaki pengusutan kasus korupsi tersendat akibat ulah oknum jaksa nakal," kata Yayan, Dudung, dan Asep Irawan.
Menurut Yayan dan Dudung, di tengah pimpinan Kejaksaan sedang gencar membangun kembali kepercayaan kepada masyarakat, memang sangat ironis diketahui ada oknum jaksa yang moralnya tidak baik. Bahkan sang jaksa nakal tadi, lewat modus operandinya selalu mengaatasnamakan institusi dan berusaha meredam sejumlah kasus yang tengah diproses lembaga yudikatif tersebut.
Lewat oratornya, Yayan dan Dudung sempat membacakan pantun, yakni, “Jaksa nakal berpangkat tapi tak beradab, jabatan dijadikan alat kerakusan, kedudukan tak dihiraukan, tupoksi diabaikan, institusi dilecehkan, masyarakat diadu dombakan, kondusifitas tak lagi jadi sasaran."
“Karena jaksanya berperilaku seperti itu, maka harus di usir dari wilayah hukum Karawang," tegas Yayan, Dudung, Asep Irawan dan Parno, seraya berapi-api lewat orasinya. Para pendemo yang tergabung dalam aksi bersama selamatkan Kejaksaan Negeri Karawang, menggelar aksi demo dari pukul 09 pagi hingga pukul 12 siang. Kemudian mereka terus merangsek dari luar pagar tembok Kejaksaan hingga meloncat masuk halaman tempat apel Jaksa dan karyawan Kejaksaan.
Di halam tempat apel mereka mengumpulkan spanduk yang dibawanya dengan bertuliskan nama jaksa nakal tersebut, kemudian salah seorang orator yang masih berdiri di atas tembok pagar depan melempari tulisan jaksa nakal itu dengan telor busuk.
Karena dari pihak Kejaksaan tidak ada yang berani menerima seorang pun untuk berdialog, akhirnya rombongan pendemo segera membubarkan diri dan balik kandang untuk pulang ke markasnya masing-masing.
"Kami akan datang kembali dengan jumlah massa yang lebih besar lagi, jika Kepala Kejaksaan Negeri Karawang tidak segera melengserkan jaksa nakal tersebut," tegas mereka, seraya bergegas pergi menuju kendaraannya masing-masing. (Tim)