Karawangpost.com – Berita santer mengejutkan beredar dari para aktivis politik muda, mahasiswa, pegiat sosial media dan sebagian masyarakat Karawang. Terutama yang sering nongkrong di lingkungan kompleks gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang. Isyu “Karawang Defisit” ratusan miliar terlanjur jadi buah bibir.
Pasalnya DPRD Kabupaten Karawang yang melempar isyu, menyebutkan sampai bulan November 2021 sekarang ini, APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kabupaten Karawang mengalami Defisit mencapai Rp. 500 miliar.
Hingga isyu berkembang ke persoalan lain yang belum tentu kebenarannya, diduga ada dua “Rekening Siluman” yang tidak jelas di Bapenda Pemkab Karawang.
Seorang aktivis politik yang tak mau ditulis namanya sesumbar, “kalau memang ditemukan bukti kuat adanya temuan kasus “Rekening Siluman” di Bapenda, saya orang pertama yang akan lapor,” koarnya dalam obrolan ngalor-ngidul di kantin Pemda Karawang saat makan siang. Senin (22/11/2021)
Di tempat terpisah, saat dikonfirmasi wartawan tentang isyu Defisit Rp. 500 miliar tersebut dibantah dan diluruskan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Drs. H. Acep Jamhuri, M. Si.
Kepada awak media di gedung Plaza Pemda Karawang. Sekda Acep mengatakan, saat ini Pemda Kabupaten Karawang hanya mengalami Defisit anggaran sebesar Rp. 47, 7 miliar.
“Kita memang masih Defisit, awalnya Rp. 460 miliar, kemudian ada penambahan dari Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) sebesar Rp. 360 miliar,” ungkap Sekda.
“Selain dari PAD (Penghasilan Asli Daerah), Defisit anggaran tahun 2021 ini juga sudah bisa teratasi oleh pengurangan anggaran di setiap dinas. Juga dari SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran),” katanya. Senin (22/11/2021)
“Defisit kita bisa tertanggulangi, selain dari Bapenda juga dari pengurangan anggaran di semua dinas dan dari SILPA. Dan saat ini, terakhir itu masih Defisit, namun sudah Rp. 47,7 miliar. Tinggal finalisasi dengan DPRD akan kita sampaikan nanti pada hari Kamis,” tegas Sekda Acep. (dot)