Editorial Cartoon

Editorial Cartoon

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat
Kantor Bupati Karawang

Sunday, July 23, 2023

Heigel: Terkait Isyu Ganti Sekda Karawang, Beredar Nama Pejabat Senior


Karawang Post -
  TAHUN POLITIK, “Hanya karena Anda tidak tertarik pada politik, tidak berarti politik tidak tertarik pada Anda,” itu kata Pericles, Negarawan Yunani.

Jelang lengsernya politisi populis yang berkuasa di Kabupaten Karawang selama satu setengah dekade. Mantan Ketua DPC Partai Demokrat itu, Cellica Nurrachadiana selaku Bupati Karawang harus hengkang tutup tahun ini.

 

Isyu santer Cellica nyalon DPR? Acep Jamhuri nyalon Bupati? Tidak penting. Kapal birokrasi itu bakal Karam, tenggelam. Kemanakah ABK meloncat? mencari pelampung dan merapat? Hanya ada satu Kapal baru, Kapal bendera baru, yakni, Bupati Karawang yang baru 2024. Ini baru penting.

 

Gonjang-Ganjing Masa Jabatan Sekda

 

Gonjang-ganjing isyu santer Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang pun ikut terseret dalam arus gelombang, cek ombak tersebut. Karena dihitung dari tanggal pengangkatannya, maka jabatan Sekda Karawang Acep Jamhuri (jika tidak diperpanjang lagi) berakhir pada 4 Juli 2024 mendatang. Expired date.

 

Isyu terlanjur merebak dan sudah jadi buah bibir masyarakat. Terutama banyak dibicarakan dikalangan aktivis, LSM, wartawan dan ASN di lingkungan pemkab Karawang. Untungnya percakapan mereka berhasil direkam dan ditulis di bawah ini.

 

"Iya tuh pak Sekda Acep bakal diganti, yang jadi Sekdanya nanti pak Isal (Ridwan Salam-Red)," kata seorang aktivis yang tak mau ditulis namanya dan mengaku dirinya tergabung dalam Tim Sukses Calbup Gina Swara.

 

"Nggak bisa, dong..! Masih banyak pejabat senior lain yang lebih pantes. Pantesan pak Wawan atau pak Asip Suhendar jadi Sekda. Kan lebih senior jabatan pun bergengsi, Kepala Dinas PRKP dan pernah jadi Kepala Bappeda," jawab lawan bicaranya yang Anggota LSM, terlihat dari corak bajunya belang-belang, gagah, semi militer.

 

"Pak Asep Aang yang bakalan jadi Sekda mah.. Brow," katanya. "Pak Eka Sanatha juga senior, pantes jadi Sekda dong.." timpalnya.

 

"Tapi kan seharusnya yang paling pantes itu ASDA II, lebih pantes jadi Sekda juga Kepala BPKAD,"  katanya. "Parah.. mereka itu kan mau pensiun semua...nggak masuk hitungan," timpal yang lain.

 

Beredar Nama Pejabat Senior

 

Dari obrolan itu bisa disimpulkan isyu pergantian Sekda di tahun politik menuju Pilkada Karawang 2024, Desas-desus, kabar angin, pokok masalah, pergantian Sekda Acep Jamhuri semakin meruncing, bukan isapan jempol. Bahkan sudah berani sebut nama para pejabat Karawang yang akan menggantikan posisinya.

 

Sejumlah pejabat diprediksi bakal berlomba untuk bisa menduduki jabatan Sekda yang dinilai sangat prestisius bagi kalangan ASN. Melihat dari daftar pejabat senior di Karawang saat ini, beberapa nama yang bisa mendaftar diantaranya:

 

Kepala DISDUKCAPIL+ASDA3 Bambang Susetyo, Kepala BAPPEDA Dindin Rachmadhy, Kepala DLHK+SATPOL PP Wawan Setiawan, Kepala BAPENDA+Plt BKPSDM Asep Aang Rahmatullah, Kepala DPRKP Asip Suhendar, Kepala DISKOMINFO Wahidin, Kepala DP3A+Plt DINSOS Ridwan Salam. Kepala DPMPTSP+ASDA1 Eka Sanatha.

 

Analisis Heigel

 

Menurut pengamat sosial politik, Heigel mengatakan, wajar publik bertanya dan haqul yaqin Sekda Karawang bakalan diganti pasca Cellica lengser, ramai didiskusikan pelbagai pihak, sudah bukan rahasia umum lagi.

 

Sebab jabatan Sekda memiliki peran penting dan strategis dalam struktur organisasi tata pemerintahan. Seorang Sekda berperan dalam membantu Kepala Daerah menyusun program kerja dan mengkoordinasikan seluruh satuan kerja.

 

“Sekda merupakan jabatan karir tertinggi bagi seorang ASN. Selain membantu Bupati menyusun program pembangunan dan mengkoordinasikan dengan Satker, Sekda juga menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan, pembinaan administrasi dan pembinaan terhadap aparatur daerah dan menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Bupati," papar Heigel.

"Sekda memiliki fungsi untuk mempercepat dan mengawali realisasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diserahkan kepada DPRD untuk di-Perda-kan secara konsisten.

 

RPJMD itu berisi Visi dan Misi serta program kerja untuk lima tahun ke depan. Diharapkan Sekda optimal mengerahkan segala kemampuan dan mengajak semua kekuatan yang ada untuk melaksanakan RPJMD itu.

 

Untuk mencapai semua tujuan, maka dibutuhkan kedisiplinan dari ASN di bawahnya. Sekda memiliki peran sangat penting dalam menegakkan kedisiplinan sesuai dengan wewenang yang dimilikinya.

 

Sekda juga harus mampu melaksanakan atau merealisasikan APBD Karawang yang Rp 5 Triliun dengan baik, selama tidak bertentangan dengan aturan dan perundangan-undangan yang berlaku. Selain itu, setelah APBD dilaksanakan, tugasnya belum selesai. Masih harus menunggu hasil audit BPK dan berupaya hasilnya Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)," ujarnya.

 

"Karena peran Sekda sangat penting dan terkini menuju Pilkada 2024, seluruh tatanan politik ekonomi dan bisnis di pemkab Karawang bisa berubah drastis. Pola lama bakal di-Update, pola baru. Pasca Cellica lengser.

 

Adanya intrik, konflik internal, benturan pengaruh dan kepentingan. Tidak ada teman abadi, yang ada sikut-sikutan. Sehingga membuat posisi penting seperti Sekda harus berlandaskan patron klien, hubungan baik atasan bawahan harus kompak, solid dalam kait-mengait kepentingan.

 

Maka ada konflik apa? Kursi Sekda bergoyang hingga terproyeksikan vulgar, sampai jadi obrolan sinisme dan mengasyikan di tiap sudut warung kopi lingkungan pemkab Karawang.

 

Jabatan = Wanipiro??

 

Tapi di pemkab Karawang ada referensi dalam sejarah per-Sekda-an Karawang komplit. Ada pelbagai konflik internal ASN rebutan kursi Sekda yang fenomenal di masa lalu.

 

Saya masih punya catatan, kata Heigel. Tahun 2009, Sekda Karawang Arifin Kertasaputra loncat ke Bandung menjadi Kepala Dinas Sosial Provinsi Jabar. Karena tertekan jadi Sekda Karawang. Waktu itu Sekpri Bupati lebih berkuasa daripada Sekda. Hingga nyelonong Sekpri Bupati masuk penjara karena tersandung kasus "Patung Macan".

 

Tahun 2005, Sekda Karawang Syahiri, bertahan sampai akhir masa jabatan. Meski sering diolok-olok, di-bully dan diganggu Bupati. Di tembok depan kantornya (seizin Bupati) dipasangi lukisan "Adu Anjing dan Bagong". Sekda Syahiri mengeluh, tapi sabar, bertahan dan beradaptasi. Hingga 5 tahun lolos jadi Sekda Karawang.

 

Kisah lama mantan Sekda Syaifudin Jufri (Tahun 2004) yang dibantai habis-habisan. Diberhentikan paksa jadi Sekda Karawang hingga sampai mengadu ke PTUN. Kemenangannya di PTUN tidak digubris Bupati Karawang saat itu, Sekda Jufri terjungkal.

 

Yang terbaru Tahun 2020, kemalangan nasib Sekda atas musibah, penangkapan anak Sekda Karawang Acep Jamhuri yang terjerat Kasus Narkoba, dinilai politis karena terjadi saat Kabupaten Karawang gelar Pilkada 2020 yang dimenangkan pasangan Cellica-Aep Saepulloh jadi Bupati/Wakil Bupati Karawang. Seiring ekspos besar-besaran media di bulan Juli 2020 adalah fakta yang tak terbantahkan. (data: sindonews.com).

 

Berkembang isyu Sekda Acep Jamhuri diganti, akan pindah ke Bandung, akan jadi Kepala Dinas di Provinsi Jabar, akan begini-begitu. Tapi nyatanya Bupati Cellica masih memperpanjang Acep Jamhuri menjadi Sekda sampai sekarang. 

 

Menurut Heigel, mengangkat Sekda itu hak preogratif Bupati, jadi suka-suka Bupati saja dalam hal mengangkat Sekda. Yang jadi masalah, ngangkat batu saja dikasih upah apalagi ngangkat Sekda, Wanipiro?," tutup Heigel. (***TIM)