Editorial Cartoon

Editorial Cartoon

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat
Kantor Bupati Karawang

Wednesday, November 22, 2023

Korupsi Berjamaah Proyek Alun-Alun Karawang Rp.19 Milyar, Diduga Jadi Bancakan Oknum Pejabat


The Karawang Post.com –
Masyarakat Karawang banyak yang menilai Alun-Alun Karawang bentuknya jelek banget, kondisinya kumuh, mengecewakan rakyat Karawang, secara kasat mata terlihat jelas.

Buktinya sekarang, salah satu ikon Kabupaten Lumbung Padinya Jawa Barat senilai Rp.19 Milyar itu terlanjur menjadi isyu santer, menggemparkan, viral di medsos. Proyek Alun-Alun Karawang jadi ajang “Korupsi Berjamaah”, diduga menjadi bancakan oknum pejabat provinsi dan Kabupaten kini jadi buah bibir rakyat Karawang.

Samsudin (25), Mahasiswa Unsika, warga Karawang Kota menuding proyek Alun-Alun Karawang Amburadul, dan rakyat Karawang tidak bodoh, katanya.

“Proyek senilai Rp.19 Milyar seharusnya Alun-Alun Karawang megah, dihiasi Marmer berkualitas tinggi, rumput Alun-Alun dari Emas, batu-batunya Intan Berlian dan Mutiara Ratna Mutu Manikam berserakan. Ini sih parah banget, jeleknya Bro…!!” maki Udin sambil berseloroh.   

Di lokasi yang sama, Didin Mujahidin, Pemerhati Kebijakan Publik dan Pemerintahan  mengatakan, pembangunan Alun-Alun Karawang yang terletak di Jalan Tuparev, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, memang belum mencapai 100% kesempurnaan. Sampai saat ini masih mengalami sejumlah kendala dalam pembangunannya.

“Meskipun telah dibuka untuk umum, pembangunan Alun-Alun tersebut belum sepenuhnya selesai, memang banyak properti yang baru-baru ini dipasang, kondisi terkini sudah rusak Kembali,” kata Didin kepada Wartawan.

Menurut Didin keprihatinannya sama dengan masyarakat dalam menilai pembangunan Alun-Alun Karawang, setelah dirinya melakukan investigasi langsung dan menyoroti sejumlah kekurangan dalam pelaksanaan proyek tersebut.

“Sudah saya periksa dan teliti, kami menemukan banyak item yang tidak terpenuhi, padahal seharusnya sudah tercantum dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB), seperti Tong Sampah, Kursi dan Palang Pintu Masuk menuju Parkiran Motor-Mobil, dan banyak barang yang tidak dipasang. Mungkin karena adanya Addendum dalam pelaksanaan proyek,” ungkap Didin.

Selain itu, Didin juga menyoroti kebocoran di lantai atas yang mengakibatkan cat di dinding terlihat kotor dan struktur bangunan mengalami kerusakan. Menurutnya, kebocoran tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya kualitas konstruksi yang digunakan dalam proyek itu.


Sementara kondisi lantai bagian depan Alun-Alun tidak sejalan dengan coran, pastinya bisa mengakibatkan terkelupas dan retak-retak.

“Pelesteran di bagian depan terdengar berbunyi ketika diketuk, dan banyak yang sudah retak. Ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan struktur bangunan,” tambah Didin.

Soal Tong Sampah yang tersedia saat ini tidak sesuai dengan yang tercantum dalam RAB. Menurutnya, Tong Sampah tersebut merupakan sumbangan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.

Selain itu Didin menyoroti titik-titik kerusakan dan kekurangan lainnya, yakni, kerusakan Rumput Sintetis, Lampu-Lampu yang tidak menyala, Palang Pintu Parkir untuk masuk ke Basement dan Kursi-Kursi yang belum terpasang di lokasi Alun-Alun. Banyak yang tidak sesuai dengan apa yang tercantum di RAB. Atap Dinding Alun-Alun sudah ada yang bocor, dinding sudah ada yang retak-retak, padahal bangunan Alun-Alun ini baru direnovasi," ungkap Didin, Selasa (21/11/2023).

Lebih lanjut Didin mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Dinas Permukiman dan Perumahan Rakyat (Disperkim) Provinsi Jawa Barat bahwa proyek renovasi Alun-Alun ini di Addendum.

"Namun dalam Addendum tersebut banyak item-item yang dihilangkan, inilah yang menjadi tanda tanya besar masyarakat," tegas Didin.

Didin berharap BPK dan Disperkim Provinsi Jawa Barat segera meninjau proyek Alun-Alun Karawang yang berantakan, agar segera mengevaluasi pembangunan renovasi Alun-Alun Karawang, segera Alun-Alun Karawang diperbaiki.

"Kami berharap BPK dan Disperkim segera turun ke lokasi melihat kondisi yang sebenarnya, agar Alun-Alun sebagai ikon Karawang menjadi tempat yang aman, nyaman untuk dikunjungi masyarakat Karawang," tandasnya.

Tapi dengan kondisi mengecewakan seperti sekarang ini, tidak heran rakyat Karawang menduga ada bau Korupsi Berjamaah Proyek Alun-Alun Karawang senilai Rp.19 Milyar yang diduga jadi bancakan oknum para pejabat.

Seperti diketahui sebelumnya, setelah beberapa bulan lalu Alun-Alun dilakukan pemugaran, Kemudian baru saja beberapa Minggu diresmikan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, yang sekaligus berbarengan besoknya Cellica lengser menjabat Bupati Karawang.

Kini proyek Alun-Alun Karawang Rp.19 Milyar  “Menuai Badai”, kritik dan kecaman banyak orang. Buktinya banyak pengunjung mengatakan peresmian Alun-Alun Karawang terkesan dipaksakan. (***TIM)