Editorial Cartoon

Editorial Cartoon

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat
Kantor Bupati Karawang

Friday, August 4, 2023

PKB Jauh Lebih Layak Bicara Pilkada Karawang Daripada NasDem yang Cuma 2 Kursi


Karawang Post -
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Karawang menyebut Partai NasDem terlalu genit ketika berbicara tentang siapa pasangan Calon Wakil Bupati (Cawabup) H. Aep Saepulloh di Pilkada Karawang 2024 mendatang.

Pengamat politik, yang juga selaku Wakil Sekretaris DPC PKB Karawang, Heigel mengatakan, minimal ada dua alasan kenapa Partai NasDem bisa disebut 'genit' ketika bicara siapa pasangan H. Aep Saepulloh di Pilkada Karawang nanti.

 

Pertama, PKB mempertanyakan ada berapa sih jumlah kursi Partai NasDem di legislatif Karawang (2 kursi-Red). Karena syarat minimal partai yang dapat mengajukan atau mendaftarkan pasangan Calbup dalam Pilkada itu, 20% dari jumlah Kursi, atau 25% dari perolehan suara sah. Syarat minimal 10 kursi di DPRD Karawang, oleh karena itu NasDem jangan terlalu genit yang hanya punya 2 Kursi.

 

"PKB yang punya 7 Kursi di DPRD Karawang saja gak terlalu Overacting. NasDem Itu kegenitan," kata Heigel, Jumat (04/8/2023).

 

Alasan kedua, H. Aep Saepulloh sendiri bukan merupakan Balon Bupati Karawang dari Partai NasDem, melainkan dari PKS. Sehingga merupakan hal yang menggelitik ketika ada politisi berbicara soal siapa pasangan H. Aep Saepulloh, tetapi dia sendiri bukan merupakan politisi di internal parpol H. Aep Saepulloh itu sendiri.

 

"Bagi PKB hal ini yang sangat menggelitik. Kalau baru 2 Kursi sepertinya tidak layak bicara Pilkada ya.. Apalagi kursinya juga bukan ketua partai, dimana H. Aep Saepulloh berasal. Dia hanya partai pengusung aja kok, tapi genitnya bukan main," sindir Heigel.

 

Ditambahkan Heigel, siapapun memang berhak dan bebas berbicara dan berdiskusi soal Pilkada Karawang 2024. Hal ini guna lebih menggairahkan kembali semangat demokrasi menjelang tahun politik 2024.

 

Namun demikian, Heigel berharap pembahasan Pilkada yang dimaksud mengandung nilai pembelajaran politik untuk masyarakat. Terlebih pembahasan politiknya dimuat di media masa yang dapat dikonsumsi masyarakat luas.

 

"Silakan untuk dapat didiskusikan dan boleh menjadi perbincangan yang hangat, biar kehidupan politik di Karawang terutama dalam diskursus di media masa tidak Asbun (Asal Bunyi), jangan seenak udelnya sendiri, apalagi udelnya sendiri tidak enak,” katanya.

 

"Tetapi saya berharap media masa juga tidak sekedar asal ada berita. Tapi setiap pemberitaan harus ada dasar akal sehat dan disertai aturan mainnya," tandas Heigel. (***TIM)