Editorial Cartoon

Editorial Cartoon

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat

Pemerintah Daerah Kab. Karawang, Jawa Barat
Kantor Bupati Karawang

Saturday, August 19, 2023

Polemik Pembangunan Infrastruktur Puncak Sempur, Ada yang Bilang Kongkalikong dan Desa Fiktif?


Karawang Post-
Gonjang-ganjing pembangunan infrastruktur Puncak Sempur menjadi polemik, pro-kontra di masyarakat Karawang kian meruncing. Kawasan wisata Puncak Sempur jadi semakin masyhur.

Pembangunan yang dilakukan Pemkab Karawang di salah satu titik pegunungan Sanggabuana Karawang Selatan itu Puncak Sempur, saat ini bisa disejajarkan dengan destinasi wisata pegunungan seperti Lembang atau kawasan Puncak Bogor.

Akses jalan menuju Puncak Sempur saat ini telah memadai untuk ditempuh kendaraan roda empat. Demikian pula, aliran listrik telah sampai ke Puncak Sempur, sehingga kawasan tersebut tidak lagi gelap-gulita di malam hari seperti dulu.

Kawasan rekreasi Puncak Sempur yang bisa dinikmati wisatawan saat ini, tidaklah dicapai secara “Simsalabim”. Butuh perjuangan panjang yang dilakukan para pemimpin, mulai dari tingkat Desa, Camat, Kepala Dinas, Sekda sampai Bupati Karawang.

Lokasi awal Puncak Sempur dulunya kawasan hutan. Untuk menuju kawasan itu, warga harus berjuang keras menempuh jalan terjal menerjang semak belukar. Hasil bumi warga desa seperti pisang, turubuk, singkong dan lainnya harus digotong, dipanggulnya hingga menuju ke pasar.

Tidak ada transportasi yang bisa menggapai kawasan Puncak Sempur pada saat itu, karena kondisinya sangat jauh berbeda dengan saat ini. Sekarang Puncak Sempur sudah bisa dijangkau oleh kendaraan. Bahkan kawasan Puncak Sempur semakin ramai oleh para pengunjung sejak berdirinya objek wisata alam dan wisata kuliner.

“Banyak warga Cintalaksana yang terserap bekerja di tempat wisata itu. Petani pun kini semakin mudah mengangkut hasil ladangnya,” kata Maman, mantan Kades Cintalaksana, Jum’at (18/8/2023).

Kongkalikong di Puncak Sempur

Namun sekarang, pembangunan infrastruktur Puncak Sempur dipersoalkan berbagai kalangan, viral di medsos dan menjadi polemik berkepanjangan masyarakat Karawang.   

Banyak tuduhan serius, proyek-proyeknya diduga diselewengkan untuk kepentingan pribadi di Dusun Fiktif Datar Kopi dan Puncak Sempur, mulai diketahui dari daftar POKIR salah satu Anggota DPRD Karawang berinisial JS.

Dalam POKIR tersebut banyak menyebut Dusun Datar Kopi, dan proyek tersebut banyak yang merupakan proyek penunjang kegiatan usaha pribadi oknum pengusaha.

Seperti diketahui POKIR (Pokok-Pokok Pikiran) yang merupakan aspirasi masyarakat dititipkan kepada anggota DPRD agar diperjuangkan di pembahasan RAPBD. Masyarakat yang mempunyai usaha ternyata bisa menitipkan aspirasinya untuk kepentingan pribadi.

Hal lainnya, Kasus Puncak Sempur itu pun memunculkan nama-nama besar, selain oknum ASN di Dinas PUPR yang bermain, ikut disebut-sebut nama Sekda Acep Jamhuri dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana ikut terlibat.    

Heigel: Bakal Banyak Polemik di Tahun Politik

Terlepas dari carut-marut semua itu, Menurut pengamat sosial politik Heigel mengatakan, tahun ini tahun politik, berlanjut Bupati akan menjadi Mantan Bupati, Sekda akan menjadi Mantan Sekda, Anggota Dewan akan menjadi Mantan Anggota Dewan. Lame Duck, Menembak Bebek Lumpuh.

Old Politician akan segera pergi, tidak berpengaruh lagi, meninggalkan jabatannya. Seluruh kebijakannya yang lama akan disorot, diaudit, selama dia berkuasa. Tapi karena semua kuasa anggaran itu kan di eksekutif, bukan legislatif yang kebijakannya hanya mengusulkan saja,” ujar Heigel.

Anggota DPRD hanya mengusulkan kepada dinas terkait, kemudian dinas yang mengurus segala sesuatu, administratif, pencairan keuangan. Pihak investor juga tidak bisa disalahkan, karena investor tergantung arahan dari pihak dinas terebut.

Jadi intinya, dinaslah yang harusnya paling bertanggung jawab dalam polemik pro-kontra kasus pembangunan infrastruktur Puncak Sempur di masa akhir jabatan lengsernya Bupati Karawang tutup tahun ini,” ujar Heigel. (***TIM)