Karawang Post – Apapun dikata orang tentang Oland PH Sibarani, harus diakui Bang Oland – biasa disapa – dia telah menjadi ikon pengusaha sukses, khususnya di kalangan rekan-rekan wartawan di Kabupaten Karawang. Angkat topi buat Bang Oland.
Terutama wartawan Angkatan 1999 pasca reformasi 1998. Kala itu, setelah lengsernya Presiden Soeharto UU Pers No.40 Tahun 1999 diberlakukan.
Departemen Penerangan era Menteri Penerangan (Menpen) Harmoko tumbang, Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dicabut, marak di seluruh Indonesia wartawan daerah meneriakkan “Kebebasan Pers”. Berbagai perusahaan Pers baru bemunculan, baik itu media cetak, televisi, maupun radio.
Kelahiran penerbitan lokal disambut gegap gempita, terbitnya koran-koran daerah, tabloid, majalah dan lain sejenisnya, bebas mencetak sendiri. Demokrasi berkibar masa keemasan insan pers yang paling menyenangkan.
Tak terkecuali di Karawang, terbitlah Tabloid Trik menyusul Tabloid Gempita yang digawangi Edy Jupen pengusaha limbah, alamat redaksi Tabloid Gempita kala itu di rumah pak Edy sendiri, daerah Kondang Jaya, Klari, disitulah saya mengenal Oland PH Sibarani sebagai wartawan Tabloid Gempita, jauh sebelum dia menjadi ketua PWI Karawang.
Di saat itu pun terlihat Bang Oland sudah konsen terhadap masalah perlimbahan industri, namun ada hal yang lucu saat itu terjadi di redaksi Tabloid Gempita.
Sudah menjadi kebiasaan, berita-berita yang terkumpul dari para wartawan di lapangan diperiksa editor, layout, pra cetak, dipasang foto dan gambar pada malam hari. Kalau sudah selesai, tata letak, rapi, segera dikirim ke Jakarta untuk dicetak.
Saat membuat layout mengedit berita waktunya tengah malam, samar di sebelah kiri sisi meja komputer terlihat banyak berjejer air kekuningan seperti lemon yang dikemas dalam botol Aqua, tentunya orang kerja di redaksi tengah malam merasa haus, malas juga ambil air ke dapur. Air dalam botol Aqua dekat komputer itu terasa nikmat untuk diminum.
Tapi pak Edy cepat mencegahnya, “jangan diminum, itu air sampel limbah industri yang dibawa Bang Oland,” katanya.
Akhirnya semua yang ada di redaksi tertawa, Pak Edy menjelaskan, rupanya sampel air limbah industri tersebut besok akan dibawa ke laboratorium di Bogor, untuk diperiksa dan diketahui isi kandungannya.
Setelah sukses menjadi wartawan, Drs. Oland PH Sibarani kini sukses mengelola perusahaan transporter limbah medis antar pulau berskala nasional. Oland kini menduduki jabatan Komisaris di PT. Kelola Lingkungan Selaras (KLS).
Pencapaian mantan wartawan dan pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Karawang dua periode ini saat menekuni bisnis transporter ini memang panjang. Dia harus babad alas Pulau Sulawesi untuk menempatkan jaring-jaring bisnisnya.
Oland tidak hanya bermental baja, prinsip yang kuat, tekun, pekerja keras dan konsekuen dalam bersikap. Kini Oland membuka kantor PT. Kelola Lingkungan Selaras.
Ceo PT. Tenang Jaya Group, H. Tulus Widodo juga mengungkapkan ketekunan, mental baja dan prinsip yang kuat memang melekat terhadap pribadi Oland PH Sibarani.
"Dari
penglihatan saya, dia (Oland) merupakan orang yang tekun dan sangat kuat
memegang prinsip. Dia juga sangat ego, tapi egonya dia untuk sebuah kebenaran.
Itu yang membuat saya salut dan menjadi modal keberhasilan dia. Tapi, jangan
puas atas kesuksesan yang dicapai sekarang. Masih banyak pencapaian yang harus
diraih," ujar Tulus Widodo sesaat sebelum prosesi peresmian Kantor PT.
Kelola Lingkungan Selaras di Ruko Bizpark Jl. Interchange Karawang Barat, Selasa (9/1).
Diketahui, H Tulus Widodo, Ceo PT. Tenang Jaya Group merupakan mentor serta Tenang Jaya merupakan perusahaan induk tempat Oland PH Sibarani menjajaki bisnis pengelolaan limbah. Sebelum menjadi Komisaris PT. Kelola Lingkungan Selaras, Oland PH Sibarani juga sempat mendirikan PT. Loyalitas Teje Group yang kini ditinggalkannya.
Seperti diketahui H Tulus Widoodo adalah tokoh senior, pengusaha kharismatik yang dekat dan dihormati oleh kalangan wartawan di Kabupaten Karawang (***dot}
