Usai Shalat Ied Masyarakat bersalaman dengan Bupati
Karawang
H Ade Swara dan Sekda Karawang Teddy Rusfendi
|
thekarawangpost.com -
Sudah menjadi agenda rutin melalui Panitia Hari Besar Islam Pemkab Karawang
yang di kordinatori oleh Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kab Karawang, Pemkab
Karawang gelar Solat Ied bersama Bupati Karawang, H. Ade Swara.
Ribuan
masyarakat di Lapang Karang Pawitan, Kec. Karawang Barat telah memadati. Selain
melaksanakan shalat berjamaah, bupati Ade Swara juga turut menyerahkan sejumlah
hewan qurban secara simbolis kepada panitia Mesjid Al Jihad dan Mesjid Agung
Karawang, sekaligus ceramah yang bersifat pesan moral hakekat dan substansi
histori Idul Adha. Solat Ied di imami Ketua MUI Karawang KH Tajudin Noor dan
khutbah oleh Sahroni Ma’sum
Bupati Ade
Swara dalam pesan moralnya menjelaskan bahwa tema yang diambil pada
Idul Adha
tahun ini adalah “Dengan Hikmah Idul Adha 1434 Hijriyah, Kita Tingkatkan
Semangat Bekerja dan Berqurban Demi Tercapainya Visi - Misi Kabupaten
Karawang”.
Menurut
Bupati, tema ini memiliki nilai yang sangat strategis, karena apabila dilihat
dari segi keagamaan berkurban mencerminkan ketaq’waan kita kepada Allah SWT,
sedangkan dilihat dari segi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat
berkurban merupakan kepedulian untuk membantu sesama.
Layaknya
pelaksanaan ibadah haji, seluruh kaum muslimin dan muslimat sedang berkumpul di
sana dengan pakaian dan kegiatan yang sama, yang memperlihatkan secara lahiriah
bahwa manusia pada hakekatnya sama, kecuali yang dapat membedakannya adalah
ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Demikian
halnya pada pagi ini, tanpa melihat status dan golongan, semuanya duduk dan
berdiri bersama di bawah komando seorang imam melaksanakan perintah Allah
SWT. Hal ini juga menandakan bahwa di
hadapan Allah SWT. Kita adalah sama,
kecuali kualitas ketaqwaan kita kepada-nya yang dapat membedakannya dan hanya
Allah SWT. Yang Maha Mengetahui.
Lebih lanjut
Bupati mengatakan, tentunya kita meyakini bersama bahwa hakikat dari peristiwa
yang terjadi pada nabi Ibrahim A.S. dan puteranya nabi Ismail A.S. merupakan
suatu gambaran agar kita semua selalu taat kepada semua perintah Allah SWT.
Sadar akan segala kekurangan dan kealfaan, bahwa disekitar kita masih banyak
orang yang masih kekurangan, serta senantiasa mengurangi dan memusnahkan segala
hawa nafsu (binatang) yang sering kali melekat pada diri kita, yang sudah
barang tentu akan merugikan kita.
Oleh karena
itu, ketaatan serta ketabahan Nabi Ibrahim A.S. dan nabi Ismail A.S. sepatutnya
menjadi suri tauladan bagi segenap kaum muslimin untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Peristiwa tersebut juga dapat dimaknai sebagai
media bagi segenap kaum muslimin dan muslimat untuk kemaslahatan serta
kesejahteraan ummat, dimana bagi mereka yang memiliki nikmat berlebih,
disunahkan untuk berqurban.
Perintah ini
memacu kaum muslimin untuk bersikap dermawan serta memiliki kepedulian sosial
yang tinggi terhadap sesamanya, untuk bersama-sama merasakan nikmat yang
diturunkan oleh allah kepada kita sekalian. Hal ini menandakan bahwa dalam
hidup kita terdapat kesamaan dan adanya rasa saling membutuhkan satu sama lain.
Bupati juga
menambahkan bahwa semangat berqurban memiliki dimensi ritual dan sosial yang
sangat tinggi berupa kepatuhan akan perintah Allah SWT dan kepedulian terhadap
sesama. Dalam konteks pembangunan, berqurban mengajarkan kita untuk memberikan
kontribusi yang konkrit dalam mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan yang
tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan makan semata, akan tetapi dalam semua aspek
kehidupan terutama bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi
kerakyatan serta infrastruktur, dalam
rangka mewujudkan masyarakat Karawang yang sejahtera. (Tim)